Hai!
Apa kabar?
Artikel ini edisi buat kamu mengenai cara mengelola keuangan untuk kalian para fresh graduate.
Walaupun sekarang lagi corona, tapi kalian harus tetap
semangat ya untuk mewujudkan mimpi kalian, kalian generasi yang kuat, maka tantangannya
lebih kuat.
Nah, siapa nih di antara kalian yang masih sering komplain,
gaji aku cuma segitu doang, gimana bisa investasi? Kadang kita cuma nyari
alasannya aja sih dan ngga mau cari jalan, Kalau kalian emang niat, ya pasti
aja ada jalannya,
Okey, untuk para fresh graduate, kita bisa pakai konsep 75 :
25.
75% dari gaji digunakan untuk berbagai pengeluaran utama dan 25% dari gaji dialokasikan untuk dana darurat dan tabungan.
Misal gajinya 3 juta/bulan. Jadi di awal bulan kita
alokasikan 25% dari 3 juta sebesar 750 ribu langsung ditabung. Jadi konsepnya,
investasikan dulu, baru spending, jadi ngga ada alasan lagi tuh.
Nah untuk spendingnya, kalian harus penuhi kewajiban dulu
dan dialokasikan ke hal – hal yang bersifat penting.
Misal kalian anak rantau, penuhi dulu kewajiban membayar
kos, lalu biaya makan, transportasi, pulsa, dan jangan lupa sedekah.
Untuk makan ya secukupnya aja, ga perlu mahal, yang penting kenyang dan
sehat.
Nah kalau hal – hal yang penting tersebut telah terpenuhi,
jangan lupa untuk bahagia, kalian juga perlu nikmati masa muda kalian misalnya
main sama temen, yang penting kalian telah berkomitmen untuk nabung.
Nah setelah kalian berkomitmen untuk menabung, fokus kamu
sekarang adalah memenuhi dana darurat. Jadi ada namanya Piramida Keuangan, yang
terdiri dari 5 lapis, yang paling dasar itu dana darurat, lalu di atasnya
asuransi, selanjutnya investasi, dana pensiun, dan yang paling atas warisan.
Jadi harus dana darurat dulu yang kita penuhi, baru boleh
naik ke lapis berikutnya.
Apa itu dana darurat? Dana darurat adalah dana simpanan yang
dipersiapkan untuk menghadapi kondisi darurat. Kondisi darurat itu contohnya,
ada anggota keluarga sakit, pengeluaran mendesak untuk properti atau kendaraan
yang mengalami kerusakan tanpa terduga, atau ketika HP kalian hilang, dan
lain-lain. Kategori darurat masing-masing orang bisa
berbeda. Kalian boleh menentukan, dalam kondisi darurat seperti apa dana
tersebut bisa digunakan.
Cara menghitung dana darurat yaitu 12 dikali besar
pengeluran kamu. Kenapa dana darurat yang harus disiapkan adalah 12 kali besar
pengeluaran? misalnya, suatu ketika kamu kehilangan
pekerjaan atau berencana mencari pekerjaan baru. Dalam masa transisi itu, ada
dana darurat yang bisa digunakan selama 12 bulan sembari menunggu sumber
penghasilan baru.
Cara menghitungnya gampang
banget, Misal pengeluaran kamu 75% dari gaji kamu, maka 75% dikali gaji
sebesar 3 juta, maka pengeluaran kamu sebulan sebesar 2,250 juta jadi dana
darurat yang harus kamu penuhi 12 dikali 2,250 juta, sebesar 27 juta.
Dana darurat ini bisa setengahnya kamu tabung di bank, dan
setengahnya lagi ditaruh di reksa dana pasar uang.
Nah balik ke piramida keuangan, lapis selanjutnya adalah
asuransi, asuransi itu penting banget sih, aku sarain kalian bisa daftar
asuransi BPJS. Kalian ngga mau kan kalau tiba – tiba kalian kena demam berdarah
dan harus mengeluarkan biaya belasan juta untuk perawatan, kalau kalian punya
asuransi, semua biaya itu telah tercover oleh asuransi.
Nah kalau dana darurat dan asuransi telah terpenuhi, kalian bisa lanjut ke lapis berikutnya yaitu investasi. Sebelum investasi, kalian harus punya tujuan dulu nih. Rata – rata temen aku kalau aku tanya apa sih tujuan keuangan kalian? Mereka pada jawab untuk masa depan, belum kepikiran, kan itu abstrak banget ya. Gimana kalau kita ganti, aku ngumpulin 50 juta dalam 5 tahun, jadi tujuan kalian lebih jelas karena ada angka dan jangka waktunya.
Lalu gimana nih cara mencapai 50 juta
itu? Pertama kalian bisa tingkatkan pendapatan kamu, kedua hemat, ketiga uang kalian di investasikan. Nah kalau masih muda yang pasti menaikan pendapatan lebih menantang ya, caranya bisa dengan meningkatkan kualitas diri atau
memiliki kerja sampingan.
Nah kalau memulai investasi, kalian pasti masih bingung nih,
mulai darimana, karena produk investasi itu banyak banget.
Kita bisa mulai dari mengetahui profil resiko kita dengan
menjawab pertanyaan berikut atau kalian juga bisa googling sendiri yah,
1. Status kita apakah masih single atau sudah menikah?
2. Ngerti investasi ngga?
3. Investasi kamu buat apa?
4. Jangka waktu investasi berapa lama?
5. Misal investasi kamu turun 10% kamu bakal beli lagi atau malah dijual?
Profil resiko itu ada 3 jenis nih, yaitu konservatif, moderat,
dan agresif.
Kalau aku sendiri nih, termasuk yang konservatif, jadi aku
mengalokasikannya ke deposito dan reksa dana pasar uang.
Intinya kalian bisa mulai baca - baca dulu, belajar dan pahami
dulu, lalu buka rekening, dan bisa memulainya dari 100 ribu dulu, dan usahain
kalian bisa nabung rutin dulu selama 6 bulan.
Kesimpulannya :
1. Penuhi dana darurat dan optimalkan reska dana pasar uang
2. Punya tujuan keuangan yang spesifik yang ada jangka waktu dan target angkanya
3. Tingkatkan pendapatan dan investasi.
Terima kasih untuk kalian yang udah mau membaca,
dan jangan lupa untuk memulai ya, terima kasih
Komentar
Posting Komentar